Header ADS

Priska Penjual Walang Goreng Asal Blora yang Tak Kenal Lelah

Priska penjual Walang goreng 

BLORA – Walang (Belalang) goreng adalah makanan yang mungkin terdengar ekstrim bagi sebagian orang. Namun, di Blora Walang goreng telah menjadi hidangan populer, bahkan dianggap sebagai makanan yang kaya akan manfaat.

Banyak orang yang meragukan kebersihan dari makanan Walang goreng tersebut. Namun hal itu tak berlaku pada Priska, pemilik industri rumahan "Walang goreng mbak Priska" asal klatak, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora. 

Dia memproses dan mengolah belalang hingga higienis dan layak untuk dimakan, tentunya dengan proses yang benar dan halal.

”Awalnya saya hanya penikmat walang goreng saja. Sering beli walang goreng untuk dimakan sendiri. Belinya dari Lamongan," ucap Priska kepada media Portaljatengnews.com Rabu(21/2/2024).

Priska, mengaku mulai berjualan walang goreng sejak tahun 2019, biasanya dia menjual dagangannya di perempatan lampu merah Doplang, Kecamatan jati,  kabupaten Blora, pada pagi hari.

Ia mulai jualan Walang goreng dengan dibungkus mika kecil, kemudian menjualnya secara online dan offline.

”Dahulu belum ada yang jual walang goreng, saya memulainya. COD-an di tempat jauh pun saya lalui pada zaman itu,” jelasnya.

Perempuan yang akrab disapa Priska ini mengaku, selalu berusaha untuk memperbaiki produknya. Baik segi mengolah Walang ataupun dari segi kemasan. 

"Jika anda sedang berkunjung ke Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, jangan lewatkan untuk mencoba belalang goreng".

Rasanya yang gurih dan renyah, membuat banyak orang ketagihan dengan Walang goreng. Mungkin di daerah lain, Walang bukanlah hewan yang lazim untuk diolah menjadi sebuah makanan yang lezat.

Tetapi bagi masyarakat Blora, Walang telah lama dijadikan lauk makan. Walang atau belalang adalah hewan yang kaya akan protein. Sebagian besar orang yang pernah mencicipi Walang goreng mengatakan bahwa rasa belalang hampir mirip dengan rasa udang.

Walang yang diolah adalah jenis Walang kayu. Walang ini banyak hidup di dahan pohon jati dan semak.

Bumbu yang digunakan untuk menggoreng Walang cukup sederhana, yakni bawang putih, tumbar, garam. Untuk rasa pedas manis ditambahkan cabai. Sebelum digoreng, kotoran yang terdapat di Walang sudah dibersihkan terlebih dahulu.

Walang goreng siap santap

Setelah itu Walang digoreng hingga kering, kemudian dimasak bersama bumbu cabai untuk rasa belalang yang pedas manis. Seluruh bagian tubuh belalang bisa dinikmati, termasuk kepala dan kakinya.

Biasanya belalang akan banyak pada musim penghujan. Di musim kemarau susah untuk cari belalang.

Olahan belalang goreng ini bisa bertahan hingga satu bulan, sehingga cocok menjadi oleh-oleh jika sehabis berkunjung di Blora. Selain nikmat dimakan begitu saja, belalang goreng juga nikmat dimakan bersama nasi putih hangat dan sambal.

Bagi yang memiliki alergi terhadap makanan yang berprotein tinggi sebaiknya berhati-hati saat menikmati makanan yang satu ini. Karena tidak sedikit orang yang alergi setelah mengonsumsi Walang. 

(Wawan)
Lebih baru Lebih lama
Header ADS
Header ADS
GoogleNewsPJN