Header ADS

Luar Biasa Jelang Ramadhan, Makam dan Gentong Sunan Muria Ramai Dibanjiri Peziarah

Kudus | Derapkeadilan.com – Peziarah antre minum air dari gentong peninggalan Sunan Muria di kompleks makam Sunan Muria.

Salah satu makam wali songo di Kabupaten Kudus adalah makan Raden Umar Said. Makam wali songo yang dikenal dengan sebutan Sunan Muria itu terletak di puncak gunung Muria di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut.

Pada waktu menjelang Ramadan seperti saat ini, makan Sunan Muria di Desa Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, ramai dikunjungi peziarah. Tak hanya memanjatkan doa, para pezairah juga berburu tuah air gentong peninggalan Sunan Muria.

Seorang peziarah, Witriyani , mengatakan setiap jelang Ramadan selalau mengunjungi makan Sunan Muria. Pada kesempatan kali ini, dia datang bersama Kaperwil Media kang Adi, Rabu (06/03/2024) sore.

“Ya, sudah menjadi semacam tradisi kalau mau puasa pergi ziarah,” ucap Witriyani, peziarah asal Kota Salatiga.

Selain berdoa di depan makam Sunan Muria, witriyani menceritakan, usai berdoa dia meminum air gentong peninggalan Sunan Muria. Gentong setinggi 1,5 meter itu diyakini masyarakat memiliki khasiat.

“Ini tadi juga membawa (air gentong Sunan Muria),” kata witriyani sembari menunjukan air putih dalam kemasan botol air mineral.

Peziarah lainnya, kang Adi mengungkapkan usai ziarah di makam Sunan Muria selalu menyempatkan cuci muka dengan air gentong Sunan Muria. Adi meyakini air gentong Sunan Muria dapat menyehatkan badan.

“Ceritanya begitu" Makanya tadi cuci muka juga minum. Turun itu jadi segar,” kata kang Adi yang memilih jalan kaki dari terminal Colo menuju komplek makam.

Seperti diketahui, untuk menuju makam Sunan Muria dari terminal Colo dapat ditempuh dengan jalan kaki menaiki ribuan anak tangga atau naik ojek motor.

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, gentong Sunan Muria itu mula berada di dapur rumah Sunan Muria. Air gentong itu berasal dari tempat wudu Sunan Muria di Sendang Rejoso. Gentong itu berada di jalur peziarah keluar dari makam Sunan Muria.

Lanjut kang Adi bersama Witriyani turun dan istirahat sejenak sambil menikmati kopi kas murya beserta makan malam pecel murya daun Pakis dan kembang turi, di sisi lain makanan kas ada gentong atau semedro ada juga talas kebun dan lain sebagainya yang ada di murya.

Di kesempatan ini kang Adi menyampaikan ke tukang parkir Ahmadi yang mana menunggu parkir sepeda motor dan kamar mandi" ternyata jalan naik ke puncak murya kurang lebih 1,5 KM ya pak ucap kang adi" walau ngos ngosan tapi setelah nyampe atas ziarah dan minum air gentong jadi seger ungkap" kang Adi.

Lanjut kang Adi tadi bu Witri naik ojek dari tempat parkir sampai atas cuman 20.000 sedang parkir sepeda motor 3000 namun kita sekalian numpang mandi jadi kita berdua ngasih 10.000 sangatlah murah dan wajar" ucapnya.

Namun untuk kendaraan bus maupun kendaraan roda 4 atau lebih di pungut 20 rb yang di kelola Paguyupan guna pemeliharaan,kebersihan dan kontribusi lingkungan setempat. Red
Lebih baru Lebih lama
Header ADS
Header ADS
GoogleNewsPJN