Header ADS

Momen Dirgahayu RI Ke- 79 Sekaligus HUT NU Ranting Glagah Ke- 2, Warga Glagah Gelar Kirab Budaya

Foto : Kegiatan kirab budaya desa Glagah, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten. Nampak hasil panen bumi diangkut dan arak keliling kampung menggunakan mobil pickup.

KLATEN - Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke- 79, dan HUT NU ranting Desa Glagah ke- 2 tahun 2024, Warga Masyarakat Desa Glagah, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten,  menggelar kegiatan kirab budaya sedekah bumi atau Memetri Desa. Kegiatan kirab budaya sedekah bumi ini diilhami dan digagas oleh pengurus NU ranting Glagah. Minggu (18/8/2024).

Kegiatan tersebut bertema "Bangkit  Bergerak Bersama Meneruskan Dan Melestarikan Perjuangan Wali Songo". Hal itu bertujuan  untuk  mewujudkan rasa syukur atas nikmat dan rejeki serta hasil pertanian di bumi Desa Glagah yang melimpah ruah.  

Selain itu, juga untuk melestarikan tradisi  budaya peninggalan para Wali Songo yang adiluhung, serta patut diuri-uri  untuk selamanya. Serta mendoakan para leluhur yang menjadi cikal bakal desa Glagah. Kegiatan Kirab budaya memetri desa ini, dilaksanakan pada hari Minggu, (18/8/24).
 
Ketua NU Ranting Glagah, Kyai Joko Warseno menjelaskan, uborampe  kelengkapan tradisi  kirab budaya Memetri desa berupa empat gunungan, terdiri dari dua gunungan apem, dan dua gunungan hasil bumi berupa kacang panjang, tomat, terong, buncis, timun,sawi, jagung dan lainnya, yang akan dikirab dari sekretariat PCNU  ranting Glagah yang berada di dukuh Jerukmanis, dan akan dikirab keliling dari Dukuh Jerukmanis menuju Dukuh  Ngemplak, Banyumalang, karangturi, karangsalam, Karangasem dan terakhir  berakhir di rumah Heru Suyamto di Dukuh Glagah.

Kemudian hari Minggu malamnya, lanjut Kyai Joko Warseno, akan diadakan pengajian Akbar sebagai penceramah Kyai Mohammad Nuruddin dari Karanganyar, Surakarta.

"Sebagai  puncak acara kegiatan kirab budaya itu, Gunungan apem dan hasil bumi serta sayur-sayuran tersebut akan dibagikan kepada warga masyarakat Glagah dan sekitarnya," jelasnya.

Lebih lanjut, Kyai Joko menambahkan, kegiatan Kirab budaya memetri desa ini, merupakan salah satu bentuk pelestarian tradisi dan budaya bangsa Indonesia yang diwariskan  oleh para Wali Songo. 

"Memetri desa/ sedekah bumi pada hakikatnya merupakan sebuah kegiatan yang menjadi simbol rasa syukur masyarakat Desa Glagah kepada Tuhan Yang Maha Esa," pungkasnya. 

Acara kegiatan kirab budaya sedekah bumi ini, dimeriahkan oleh atraksi dari anak anak  pencak silat Pager Nusa ranting Glagah. (Purwanto)
Lebih baru Lebih lama
Header ADS
Header ADS
GoogleNewsPJN