Header ADS

Mantan Ketua KONI Kudus Beri Dukungan Mundurnya Ketua Pengurus Cabang FOBM dari Peserta Porprov 2023

KUDUS - Mundurnya Ketua Pengurus Cabang Federasi Olahraga Balap Motor (FOBM) dari peserta Porprov 2023 didukung mantan Ketua KONI Kudus Imam Triyanto.

Pernyataan dukungan itu disampaikan Imam saat ditemui tim media yang tergabung dalam wadah organisasi Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) Kudus di kediamannya, Pelang Margorejo RT 04 RW 04 Dawe Kudus. Sabtu (29/7/2023).

Menurut penuturan Imam, sebelum dirinya mundur dari ketua KONI, dia sudah mengenal Ketua Cabor,  hingga sekarang dirinya masih hubungan baik.

"Sebelum saya mundur dari Ketua KONI, dan sampai sekarangpun saya masih tetap berhubungan baik dengan ketua cabang olah raga (Cabor) balap motor, bahkan saya selalu menyarankan lebih baik monitoring saja dari pada dipaksakan atas hal yang tak masuk dilogika," kata Imam mengawali keterangannya.

"Lalu mengapa cabor balap motor hanya dapat dana Rp 50.000,000 dari usulan dana Rp 150.000.000, ini semua terjadi karena minimnya anggaran hibah daerah yang diterima KONI,"ujarnya.

Disampaikan lebih lanjut, usulan anggaran dari semua cabor yang masuk ke KONI Kudus ditambah kebutuhan anggaran untuk kesekretariatan KONI sendiri dirangkum dalam bentuk proposal yang diajukan ke Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus melalui Disdikpora Kudus dimana jumlahnya untuk tahun 2023 ini adalah sebesar lebih kurang Rp. 43 Milyar. 

Dikatakan Imam, Besarnya kebutuhan KONI yang diajukan melalui proposal tersebut dikarenakan Kudus akan menjadi bagian dari tuan rumah Porprov, selain menjadi peserta dari Porprov itu sendiri yang tentunya juga dalam upaya meningkatkan prestasi Kudus di Porprov tersebut. 

"Namun dalam rapat pembahasan di DPRD yang tanpa melibatkan pihak KONI, telah diputuskan bahwa dana hibah yang diberikan ke KONI Kudus hanya sebesar Rp 9 Milyar. Kecilnya prosentase yang diterima KONI dari jumlah yang diajukan tentunya berimbas pada pemenuhan kebutuhan anggaran di masing-masing cabor" imbuh Imam.

Lebih lanjut, sebetulnya cabor balap motor sangat berpeluang menambah target perolehan medali di Porprov itu, namun karena minimnya anggaran yang diterima, pihaknya mendukung apabila kemudian Ketua FOBM menyatakan mundur dari kepesertaan Porprov. 

"Sebenarnya kalau mau jujur, dana yang diterima FOBM masih bisa dimaksimalkan lagi kalau saja dalam pengalokasian anggaran mengikuti petunjuk hasil Rapat Anggaran di DPRD dimana telah ditegaskan bahwa dana hibah yang diterima KONI sebesar Rp 9 Milyar tersebut hanya diperuntukkan kegiatan Porprov dan cabor-cabor yang lolos Porprov termasuk Persiku juga tidak boleh diberi anggaran, namun pihak Disdikpora Kudus mengabaikan hal tersebut dan tetap memberikan anggaran kepada Persiku dan cabor yang tidak lolos Porprov" tegasnya.

"Maka jika kemudian cabor balap motor ini mudur dari kepesertaan Porprov, hal itu adalah putusan yang tepat, daripada harus selalu merugi. Selama ini Ketua Pengcab yang ada di Kudus selalu merugi dalam melakukan pembinaan atlet-atletnya dan kalau kondisi ini dibiarkan terus menerus dapat dipastikan pretasi olahraga di Kudus akan semakin merosot dan semakin jauh ketinggalan dengan kabupaten-kabupaten lain" tandas Imam mengakhiri klarifikasi.

(Faizun)
أحدث أقدم
Header ADS
Header ADS
GoogleNewsPJN