Header ADS

Inilah Jurus Jitu Bermedia dari CISForm Komunitas UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

CISForm Komunitas UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta usai mengikuti kegiatan Workshop Dakwah dan Literasi Digital

SALATIGA - Sebanyak 40 anggota CISForm Komunitas dari Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan kegiatan Workshop Dakwah dan Literasi Digital Ustadz Ustadzah se Magelang dan Salatiga di Hotel Grand Wahid Kota Salatiga.

Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini, mulai tanggal 1-3 Maret 2024, peserta belajar secara langsung mengenai dakwah lewat media yakni mengenai bahaya dan manfaat bermedia yang meliputi Bot, Influencer, Buzzer, Hoax, Big Data, Cerdas Media, dan lainnya yang berhubungan dengan media.

Adapun narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan Workshop Dakwah dan Literasi Digital tersebut meliputi beberapa tokoh inspiratif, antara lain: Prof. Dr. Moh. Ihwan, M.A. (Guru Besar bidang UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sekaligus Ketua CISForm), Prof. Dr. Muhammad Widan, M.A. (Guru Besar bidang Antropologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta),  Prof.Dr. Fatimah, M.A. (Guru Besar ilmu filsafat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Turut hadir mantan anggota Isis dari Klaten.

Dalam kegiatan itu, pesan inti dari pemateri untuk Ustadz Ustadzah muda yaitu harus bisa memanfaatkan teknologi canggih untuk benar-benar mendakwahkan ilmu agama yang sudah diraih kepada masyarakat luar (media sosial), tetapi dituntut harus pandai dalam menggunakan media sosial, 

"Jangan sampai kita malah menjadi korban dari media berita yang tidak benar (termakan hoax) yang justru mengarah kepada hal yang tidak baik, yang bisa merusak ideologi dan juga iman kita," terangnya.

Sementara Pujiyanto peserta kegiatan Workshop Dakwah dan Literasi Digital, mengatakan, bahwa hidup di era modern yang serba canggih, jangan sampai tergerus oleh arus.

"Kita sebagai generasi bangsa harus bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi ini untuk mendakwahkan atau mengajak masyarakat kepada hal-hal yang positif dan jangan sampai kita mudah terprovokasi dan termakan berita-berita yang hoax. Kita kroscek dulu informasi yang kita dapat, agar ideologi dan iman kita tidak hilang dari diri kita," terangnya saat dihubungi Portaljatengnews.com, Senin (4/3/2024).

"Harapan saya, semoga akan banyak lagi orang-orang komunitas, organisasi bahkan pemerintah yang mengadakan workshop, sosialisasi, pembelajaran mengenai digitalisasi ke masyarakat luas, lebih-lebih ke dunia pesantren agar kami (Masyarakat Pesantren) tidak gaptek dan mampu untuk mengikuti perkembangan zaman," pesan Pujiyanto yang juga pengajar di Pondok Pesantren Yasinta Salatiga.

(Ttg/red)
أحدث أقدم
Header ADS
Header ADS
GoogleNewsPJN