Header ADS

Optimalisasi Pelayanan Publik di Desa : Mahasiswa KKN Undip Luncurkan Program SMART E-VILLAGE Menuju Transformasi Digital

Foto : Azhes (jas biru), mahasiswa KKN Tim II Undip, saat sosialisasi program SMART E-VILLAGE untuk pelayanan publik, di Kantor Desa Kudu, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

SUKOHARJO (30/7/2024) – Pelayanan publik menjadi indikator utama dalam menilai keberhasilan tugas dan kinerja pemerintah melalui birokrasi. Semua aktor dalam unsur tata kelola pemerintahan yang baik menganggap pelayanan publik sebagai elemen utama.

Digitalisasi Desa merupakan upaya untuk meningkatkan pembangunan desa yang lebih terarah dan meningkatkan mutu penyelenggaraan pemerintahan desa. Digitalisasi menjadi bagian penting untuk mempercepat pembangunan desa, sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan yang mengarah ke era digital. 

Digitalisasi adalah hal yang tidak dapat dihindari. Teknologi informasi mempermudah masyarakat dalam mengakses pelayanan publik. Melalui program digitalisasi desa, masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan pelayanan prima dari pemerintah desa.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2023/2024 Desa Kudu, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Azhes Melodi Saputra dari Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP, meluncurkan Program SMART E-VILLAGE menuju transformasi digital dalam pelayanan publik. Hasil observasi di Balai Desa Kudu menunjukkan bahwa pelayanan publik masih belum optimal. Hal ini disebabkan banyaknya pelayanan administrasi yang masih dilakukan secara manual, kurangnya dukungan teknologi informasi, juga sumber daya manusia.

Menanggapi permasalahan tersebut, Azhes Melodi Saputra, atau biasa disapa Azhes, mengambil inisiatif untuk melaksanakan program pelatihan dan sosialisasi bagi perangkat desa dan masyarakat Kudu. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengoptimalkan pelayanan publik desa berbasis digital.

Program tersebut ditujukan kepada perangkat desa dan masyarakat Kudu. Dalam program tersebut, terdapat beberapa rangkaian kegiatan, diantaranya adalah pelatihan kepada perangkat desa dalam penggunaan Google Form untuk pelayanan E-KTP, pembuatan Kartu Keluarga (KK), dan pembuatan Akte Kelahiran yang kemudian terintegrasi dalam website desa.

Selain itu, dirinya juga mengadakan sosialisasi kepada masyarakat mengenai digitalisasi dalam pelayanan publik. Antusiasme perangkat desa dan masyarakat Kudu dalam mengikuti serangkaian kegiatan ini menunjukkan bahwa program tersebut sangat tepat dan relevan dengan permasalahan yang ada. 

Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan kemampuan perangkat desa Kudu dalam menggunakan teknologi informasi, sehingga pelayanan publik di Desa Kudu dapat berjalan lebih efisien dan efektif.

Dirinya berharap bahwa ke depan digitalisasi pelayanan publik di Desa Kudu dapat terus dikembangkan. “Ya, ini sebagai langkah pertama saja, fundamen dan bertahap. Kita luncurkan secara simpel dulu melalui Google Form yang kemudian diintegrasikan pada website desa. Harapan saya, semoga siapapun nantinya yang akan KKN di Desa Kudu ini bisa meneruskan atau bahkan mengembangkan lebih baik lagi, bisa berbentuk aplikasi misalnya,” ucap Azhes. Selasa (30/7/2024).

Program SMART E-VILLAGE ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain utamanya di Kecamatan Baki dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui digitalisasi. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, diharapkan desa-desa dapat mengimplementasikan teknologi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya.

Selain itu, Azhes juga mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi dalam upaya mewujudkan desa yang maju secara teknologi. 
"Kolaborasi dengan pihak swasta, pemerintah, dan akademisi sangat penting untuk memastikan bahwa program ini berkelanjutan dan dapat terus berkembang. Mungkin kedepannya bisa dilakukan evaluasi berkala dan diadakannya workshop untuk memastikan perangkat desa tetap up-to-date dengan perkembangan teknologi untuk pelayanan publik," tambah Azhes.

Dengan peluncuran program SMART E-VILLAGE ini, diharapkan Desa Kudu bisa menjadi pelopor dalam transformasi digital di tingkat desa, menciptakan pelayanan publik yang lebih baik, transparan, dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat. 
"Transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tapi juga tentang meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pelayanan yang lebih cepat, mudah, dan akurat. Ini adalah langkah kecil dengan dampak besar bagi kemajuan desa," tutup Azhes.

Editor : Heri
أحدث أقدم
Header ADS
Header ADS
GoogleNewsPJN