SEMARANG || Portaljatengnews.com – Bertempat di halaman Kantor Perum Perhutani KPH Semarang Jalan Dr. Cipto No. 99 dilakukan apel khusus untuk mandor tanam milenial. Senin (26/5/2025).
Acara dihadiri 30 mandor dari perwakilan 9 BKPH di wilayah KPH Semarang, Wakil Adminstratur, segenap Asper dan perwakilan KRPH dan Perwira Pembina (Pabin).
Julie Irahadi selaku Wakil Administratur menyampaikan bahwa dikumpulkannya para mandor milenial ini dalam rangka memberikan arahan dan motivasi pada pelaksanaan tugas di lapangan.
“Mandor tanam milenial ini adalah ujung tombak eksistensi Perhutani untuk sekarang dan masa yang akan datang, jika tanaman tidak hidup atau mati atau pertumbuhannya kerdil sudah pasti mengancam eksistensi perusahaan,” jelas Julie Irahadi.
Menurutnya, bahwa pendapatan perusahaan yang terbesar masih dari produksi kayu sehingga sukses tanaman harus selalu digelorakan dan menjadi perhatian utama agar sukses tanaman dapat diraih.
Dikatakan, mandor tanam harus benar-benar mengetahui tugas pokok dan fungsinya, tanggungjawab dalam pekerjaan harus menjadi fokus utama.
“Pimpinan Perum Perhutani akan memberikan reward kepada Mandor tanam yang berprestasi, reward bisa dalam bentuk uang ataupun barang atau dalam bentuk promosi jabatan,” kata Julie Irahadi Wakil Adm KPH Semarang.
Sementara Kompol Ina Sujarwati selaku Polisi yang bertugas sebagai Perwira Pembina Jagawana menyampaikan bahwa dikumpulkannya Mandor milenial tersebut adalah dalam rangka memberikan penyegaran kembali terkait tugas dan tanggungjawab di lapangan.
“Mengingatkan kembali bahwa Mandor tanam ini memiliki tugas yang sangat mulia untuk menjadikan hutan di Perhutani kembali hijau yang dampaknya akan sangat dirasakan oleh manusia,” kata Kompol Ina Sujarwati.
Lebih lanjut, Ina menjelaskan bahwa fungsi Hutan memberikan oksigen bagi kehidupan semua mahluk, menyediakan hijauan pakan ternak, mengatur tata air, tempat bersemayam aneka satwa, benteng perlindungan pada jaman perang dan masih banyak lagi manfaat lainnya.
Kegiatan apel siaga penyegaran mandor milenial ini ditutup dengan kegiatan kesamaptaan yakni baris berbaris dan penguatan fisik untuk menunjang pekerjaan di lapangan serta pembentukan sikap disiplin agar menguatkan jiwa korsa dan kekompakan untuk mencapai performance yang semakin prima.
Laporan: Wahyu
Editor: Heri