SALATIGA || Portaljatengnews.com –Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Telawa ikuti rapat pembahasan rencana pelaksanaan pekerjaan Pipanisasi Pengapon Boyolali di kantor Departemen Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Jl. Cungkup Sari, Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, pada Jumat. (11/07/2025).
Kegiatan rapat bersama diikuti oleh Perum Perhutani Divre Jawa Tengah, Departemen Perencanaan dan Pengembangan Bisnis, KPH Telawa, KPH Semarang, Pertamina Patra Niaga, Pertamina Gas Negara, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Balai Pengelolaan Hutan Lestari (BPHL) Wilayah VIII Surabaya serta dari Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan (BPKHTL) Wilayah XI Yogyakarta yang hadir secara virtual.
Rapat tersebut digelar dalam rangka menidaklanjuti terbitnya Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No 276 tahun 2025 tanggal 23 Mei 2025 tentang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) untuk Kegiatan Pembangunan Pipanisasi Pengapon Boyolali dan Sarana Pendukung Atas nama PT Pertamina Patra Niaga Pada Kawasan Hutan Produksi Tetap Di Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah Seluas -+ 5,59 Ha.
Administratur KPH Telawa melalui Kasi Madya Perencanaan dan Pengembangan Bisnis, Eko Budi Prasetyo yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa setelah terbit Persetujuan agar Pertamina Patra Niaga segera melakukan langkah percepatan.
“Setelah terbitnya Persetujuan Menteri Pertamina agar segera mengajukan permohonan tata batas kepada BPKHTL Wilayah XI Yogyakarta, karena di sekitar dan di areal Persetujuan terdapat aset biologis milik Perhutani berupa tegakan pohon,” ungkapnya.
Sesuai dengan hasil rapat, Pertamina Patra Niaga sebagai pemegang Persetujuan PPKH akan segera menindaklanjuti dan memenuhi kewajiban – kewajiban sesuai dengan yang diamanatkan dalam Persetujuan PPKH. Salah satu kewajiban pemegang Persetujuan PPKH adalah melakukan Tata Batas. Tata batas sangat penting agar tidak terjadi kesalahan dalam pemasangan pipa nantinya.
Sementara itu Project Manager Pipeline Facilities Pertamina Patra Niaga, Agung Sedayu menyampaikan bahwa pihaknya menyampaikan terima kasih atas hasil dari pertemuan tersebut.
“Terima kasih atas hasil yang kita bahas hari ini, proyek ini sangat vital karena menyangkut distribusi bahan bakar, harapan kami pipa dapat tersambung seluruhnya di bulan Desember nanti dan dapat beroperasi pada bulan Maret 2026,” katanya.
Proyek Pipanisasi Pengapon Boyolali telah dimulai sejak tahun 2024 dan direncanakan akan mulai beroperasi pada bulan Maret 2026. Pipanisasi Pengapon Boyolali bertujuan untuk pendistribusian produk Gasoline (Pertalite / Pertamax dan Solar) untuk area Jawa Tengah bagian Utara (Boyolali – Semarang).
Laporan: Wahyu
Editor : Heri
Sumber Berita : Humas KPH Telawa