KUDUS || Portaljatengnews.com – Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) Cabang Kudus mendatangi gedung Pendapa Kabupaten Kudus, Kamis (4/9/2025).
Kedatangan Para aktivis mahasiswa tersebut untuk melakukan audensi dengan Bupati Kudus dan Forkopimda.
Mereka diterima oleh Bupati Kudus Samani lntakoris dan wakil Bupati Kudus Belinda Sabrina Putri Berton.
Setelah diterima Bupati dan wakil Bupati, kemudian beberapa perwakilan mahasiswa melakukan orasi yang mengusung isu tentang kondisi bangsa yang sedang tidak stabil, atau tidak baik-baik saja.
Setelah selesai berorasi, para mahasiswa kemudian melakukan audiensi dengan Bupati, Wakil Bupati serta Forkopimda.
Dalam audiensi itu, para mahasiswa menyuarakan terkait kondisi bangsa yang sedang tidak kondusif serta gaya hidup wakil rakyat yang cenderung Hedonis.
Disamping menyuarakan kondisi bangsa, para mahasiswa juga menyampaikan tuntutan dan aspirasi baik tentang isu nasional maupun isu lokal Kabupaten Kudus.
Adapun tuntutan yang di sampaikan kepada Bupati dan Forkopimda yakni:
1. HMI Cabang Kudus mendesak Pemerintah daerah untuk memberikan tindakan langkah preventif dan membuat langkah kongkrit pemberantasan penyimpangan sex di Kabupaten Kudus, serta mengusut tuntas pelaku penyimpangan sex di Kabupaten Kudus.
2. HMI Cabang Kudus Mendesak dinas PUPR untuk memeratakan dan mengoptimalkan sektor pembangunan di Kabupaten Kudus yang berkaitan dengan sektor taman dan tata kelola Kabupaten.
3. HMI Cabang Kudus mendesak DInas PKPLH Kabupaten Kudus untuk segera menyelesaikan permasalahan lingkungan di Kabupaten Kudus pada sektor TPA Tanjungrejo dan penanganan limbah pabrik tahu di Desa Garung Lor kecamatan Kaliwungu
4. HMI Cabang Kudus Mendesak Bupati Kabupaten Kudus untuk mengevaluasi pejabat pejabat yang nir empati dan tidak mencerminkan nilai-nilai religius serta berprilaku tidak pantas di hadapan publik
5. HMI Cabang Kudus Mendesak Kapolres Kabupaten Kudus untuk menyampaikan rekomendasi pada Kapolri agar mengusut tuntas kematian demonstran dan memproses hukum secara transparan.
6. HMI Cabang Kudus mendesak DPRD Kabupaten Kudus untuk merekomendasikan kepada DPR RI agar mengesahkan RUU perampasan aset
7. HMI Cabang Kudus mendesak Kapolres Kudus untuk di teruskan ke Kapolri agar membebaskan mahasiswa yang di tahan pada aksi demonstrasi.
Usai mahasiswa menyampaikan tuntutan pada Bupati dan Forkopimda, kemudian dilanjut sesi dialog dan penyampaian aspirasi yang dilakukan dengan duduk di lantai tanpa alas.
Pada sesi dialog dan penyampaian aspirasi itu beberapa mahasiswa menyampaikan keluhan tentang kerusakan jalan lingkar timur dan rusaknya penerangan jalan yang tak kunjung dibenahi.
Namun pada sesi dialog itu ada hal yang cukup membuat para audiens terperanjat, kejadian tersebut saat salah satu dari mahasiswa mengkritik penampilan wakil Bupati Kudus sebelum dan sesudah Pemilu 2025, mahasiswa tersebut mengungkapkan terkait pengenaan busana jilbab.
“Di ruangan ini (ruangan dalam pendapa-red) ada yang sebelum pemilu memakai jilbab tapi setelah pemilu tidak pakai jilbab”, celetuk mahasiswa.
Mendengar ungkapan tersebut para audiens pun terperangah, sementara wakil Bupati Kudus Belinda Berton pun sontak mukanya merah padam dan menunduk menahan malu dihadapan audiens.
Kemudian setelah para Forkopimda bergiliran menjawab dan menanggapi aspirasi, keluhan, dan kritikan dari mahasiswa.
Laporan: Faizun
Editor: Heri







