SEMARANG || Portaljatengnews.com – Moch. Safiq, Sekretaris Jenderal Insan Pers Jawa Tengah (Sekjen IPJT) meninggal dunia setelah jatuh tersungkur dari motor di halaman kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (10/4/2025) pukul 17.00 WIB.
Kemudian jasad korban dilarikan ke RSUP Kariadi Semarang. Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa penyebab meninggalnya karena terkena serangan jantung mendadak.
Selanjutnya, jasad korban dipulangkan ke rumah Jl. cempaka 2 RT 3 RW 5, Gowongan Kelurahan Genuk, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Dan keesokan harinya dimakamkan di TPU wilayah setempat, pada Jumat (11/4/2025) pukul 10.30 WIB.
Moch Safiq meninggal dunia di usianya yang ke 58 tahun, dan meninggalkan dua orang anak.
Acara pemakaman jenazah Moch Safiq dikawal sedikitnya 250 orang, baik dari kalangan insan pers maupun ormas dan LSM.
Meninggalnya Moch Safiq menyisakan duka mendalam, hal itu disampaikan Heru Gun, jurnalis JMI. Dia menceritakan sebelum Moch Safiq meninggal dunia, bahwa saat itu dirinya bersama Moch Safiq sedang ada kegiatan di Semarang.
“Jadi pagi hingga siang menjelang sore, saya dan Pak Safiq ada kegiatan di Semarang, kemudian sorenya saya pulang ke Purwodadi, namun HP dalam keadaan silent. Setelah saya buka HP panggilan dan chat WhatsApp banyak. Ternyata informasi Pak Safiq meninggal, Innalillahi wa Inna ilaihi rojiun, semoga amal dan ibadahnya diterima Alloh SWT,” ucapnya dengan meneteskan air mata.
Sementara menurut Mugiono Pemred Suara Javaindo mengungkapkan, bahwa Moch Safiq seorang sosok multitalenta dan seorang negosiator ulung.
“Pak Safiq itu orangnya serba bisa. Jadi setiap organisasi yang ditangani pasti hidup dan bisa menyatukan anggotanya. Beliau termasuk orang yang pekerja keras, buktinya dalam kondisi sakit dia tetap bekerja. Semoga beliau mendapatkan tempat terbaik di Sisi Alloh SWT,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan anak pertamanya yakni Gunawan, bahwa sosok ayahnya semasa hidup dikenal penyabar dan ulet.
“Ayah saya orangnya penyabar dan pekerja keras. Saya sekeluarga merasa kehilangan,” ucap Gunawan dengan raut sedih. (Ttg)