GROBOGAN || Portaljatengnews.com – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, turun langsung dalam kegiatan penanaman jagung serentak di area lahan tanam Perhutanan Sosial seluas 2. 463.14 Ha, yang bertempat di Hutan Selo Lestari Desa Selojari, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Rabu, (09/07/25).
Agenda yang dihadiri langsung Kapolri itu, nampak bersama Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Amran Solaiman beserta Wamentan RI. Sudaryono, Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto.
Sebagai Informasi bahwa Kabupaten Grobogan selama ini dikenal sebagai salah satu wilayah produsen atau penghasil jagung, karena didukung dengan wilayah pertanian yang luas ditambah lahan Perhutani yang juga luas, dimungkinkan hal tersebut menjadi dasar pemilihan Kabupaten Grobogan sebagai lokasi acara program tersebut.
Kegiatan penanaman jagung serentak tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan produksi pangan dan mendukung swasembada pangan tahun 2025. Pemanfaatan lahan perhutanan sosial, dengan harapan meningkatkan produktivitas lahan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, turut hadir menyambut Kapolri bersama Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Pangdam IV/Diponegoro yang diwakili oleh Kapok Sahli Brigjen TNI Zainul Bahar, Aster Kasdam IV/Diponegoro Kolonel Inf Lukman Hakim, Danrem 073/Mkt Kolonel Inf Ari Prasetya dan jajaran Forkopimda Grobogan, termasuk Bupati Setyo Hadi, Ketua DPRD Hj. Lusia Indah Artani, Dandim 0717/Grobogan Letkol Kav Barid Budi Susila, Kapolres AKBP Ike Yulianto, serta perwakilan OPD dan kelompok tani setempat.

Dalam sambutannya, Kapolri Jenderal Polisi Sigit Prabowo menyampaikan sejumlah upaya konkret yang telah dilakukan oleh Polri untuk mendukung target swasembada pangan. Salah satunya adalah keterlibatan aktif dalam penanaman jagung di Kabupaten Grobogan.
“Mohon izin Pak Mentan kami sebenarnya sudah melirik-lirik lahan di sekitar sini yang bisa kita tanam. Utamanya lahan padi. Tapi terimakasih Pak Menteri Kehutanan sudah memberikan solusi. Kalau tidak awal tadi sudah kita tanam jagung juga,” kata Kapolri
“Selanjutnya pada hari ini di Provinsi Jawa Tengah akan dilakukan penanaman pada lahan 38.750 hektar di lahan produktif dan perhutanan sosial. Dan khusus di Kabupaten Grobogan akan dilakukan penanaman pada 207 hektar lahan perhutanan sosial termasuk didalamnya lahan perhutanan sosial di lokasi saat ini,” imbuhnya.
Kapolri mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan Polri terhadap Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui keterlibatan pada setiap tahapan mulai dari pencarian lahan, pembibitan, penanaman, perawatan hingga jaminan penyerapan hasil panen
Menurut Kapolri, penanaman jagung ini dilakukan dengan berkolaborasi bersama Inhutani dan Perhutani. Kolaborasi antar stakeholder, kementerian, dan lembaga terkait ini dilakukan demi mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.
“Selain itu Polri memberikan dukungan operasional secara bertahap kepada penyuluh pertanian lapangan berupa 500 alat penguji kesuburan tanah serta kepada kelompok tani dan koperasi 89 unit alat pemintil jagung 100 unit alat penguji kadar air dan 93 unit alat pengering,” paparnya.
Tidak hanya itu Polri saat ini juga membangun 18 gudang pangan Polri di 12 provinsi dengan total kapasitas penyimpanan 1.000 ton.
“Tentunya ini masih perlu kapasitas yang lebih banyak lagi,” ujarnya.
Ke depan pada 18 gudang tersebut akan dibangun gudang jagung yang dilengkapi dengan dryer. Sehingga proses pengurangan kadar air dapat berjalan lebih cepat
“Selain 18 gudang tersebut kami juga akan membangun gudang jagung tambahan sehingga dapat mengakomodir jumlah yang lebih besar pada gudang tambahan tersebut juga akan dilengkapi dengan dryer,” terangnya.
Polri juga akan memberikan bantuan alat mobile sehingga dapat digunakan oleh para kelompok tani pada lokasi yang berbeda.
Terkait penyerapan hasil panen selain Bulog, Polri juga bekerja sama dengan gabungan perusahaan pakan ternak.
“Sehingga seluruh hasil panen jagung dapat terserap secara optimal, karena pasarnya sudah ada,” tandasnya. (Putra/*)