SEMARANG || Portaljatengnews.com – Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Semarang memfasilitasi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Padas dalam pembentukan koperasi sebagai langkah awal menuju implementasi Kemitraan Kehutanan Perhutani Produktif (KKPP). Kegiatan dilaksanakan di Kantor BKPH Padas pada Kamis (16/10/2025).
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Asper/KBKPH Padas Sentot beserta jajaran, perwakilan Dinas Koperasi Kabupaten Grobogan yang dipimpin oleh Nur Ikhsan, Tim Pendamping Masyarakat (TPM) Nashruddin, serta pengurus LMDH dari tujuh desa hutan yang tergabung, yaitu LMDH Jati Gumilar, Wono Lestari, Jati Makmur, Jati Asri, Jati Agung, Jati Mulya Karanglangu, dan Jati Mulyo Krobokan. Ketujuh LMDH tersebut sepakat melebur menjadi satu wadah koperasi dengan nama Koperasi Wono Gemah Ripah, yang diketuai oleh Hartono
Dalam sambutannya, Asper BKPH Padas Sentot menyampaikan bahwa pembentukan koperasi merupakan langkah penting bagi LMDH dalam rangka penyesuaian kelembagaan menuju KKPP.
“Sebagai syarat peralihan dari Kemitraan Kehutanan Perhutani (KKP) menuju KKPP, LMDH perlu bertransformasi menjadi koperasi agar lebih produktif dan mandiri dalam pengelolaan kegiatan kemitraan. Melalui wadah koperasi, diharapkan LMDH dapat meningkatkan kemandirian ekonomi sekaligus memperkuat perannya dalam pengelolaan hutan secara lestari,” ujar Sentot.
Sementara itu, Nur Ikhsan dari Dinas Koperasi Kabupaten Grobogan menyampaikan apresiasi atas inisiatif pembentukan koperasi ini.
“Kami berharap koperasi yang dibentuk oleh LMDH se-BKPH Padas dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa hutan, serta menjadi wadah usaha produktif bagi masyarakat anggota,” ungkapnya.
Hartono, Ketua Koperasi Wono Gemah Ripah, juga menyampaikan terima kasih kepada Perhutani dan seluruh pihak yang telah mendukung proses pembentukan koperasi ini.
“Kami berterima kasih kepada Asper Padas yang telah memfasilitasi dan mendampingi kami sejak awal. Harapan kami, dengan terbentuknya koperasi ini, kelestarian hutan dapat terjaga dan kesejahteraan anggota koperasi meningkat,” tuturnya.
Selain itu, dalam sesi diskusi, para peserta juga membahas peluang usaha koperasi di luar kegiatan kemitraan hutan, seperti usaha simpan pinjam, pembibitan, penjualan benih, dan penyediaan pupuk sebagai upaya memperkuat ekonomi kelembagaan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Perhutani KPH Semarang untuk mendukung peningkatan kapasitas dan kemandirian LMDH dalam tata kelola hutan berbasis masyarakat menuju kemitraan kehutanan yang produktif dan berkelanjutan.
Laporan: Wahyu
Editor : Heri







