KUDUS || Portaljatengnews.com – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Peduli Keadilan (MPK) menggelar dialog publik bertajuk ‘Dialog Publik dan Integrasi Sosial’. Bertujuan memberikan pandangan terhadap masyarakat tentang pentingnya menghargai perbedaan dan menghormati antar sesama, baik pandangan sosial maupun pandangan politik.
Dialog tesebut dilaksanakan dengan tujuan mencegah terjadinya gesekan di masyarakat pasca perhelatan akbar pesta demokrasi Pilbup Kudus 2024.
Acara yang dilaksanakan pada Sabtu (21/12 2024) bertempat di Aula Kelurahan Wergu Wetan, Kecamatan Jati Kabupaten Kudus.
Selain bertujuan untuk menjaga kondusifitas kota Kudus dan dalam upaya memberi pemahaman kepada masyarakat pentingnya menjaga keberagaman dalam arti menghargai perbedaan pandangan maupun pilihan dalam kancah hubungan sosial masyarakat.
Acara tersebut dihadiri Kapolsek kota Kudus lptu Subkhan, kemudian dihadiri Nurul Hakim yang mewakili instansi Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbang pol) Kabupaten Kudus.
Bima Agus Murwanto Ketua LSM MPK dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerukunan masyarakat atau persatuan sangat penting. Menurutnya hilangkan perbedaan pandangan politik.
“Sekarang ini kita hilangkan perbedaan pandangan politik. Tidak ada musuh tidak ada lawan politik, kita semua adalah saudara, mari kita kembali lagi seperti semula,” pesan Ketua MPK.
Sementara Kepala Subbidang politik dalam negeri Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Nurul Hakim pada sambutannya mengucapkan terimakasih kepada masyarakat kabupaten Kudus yang turut andil besar dalam mensukseskan Pilkada Kudus.
“Saya ucapkan terimakasih kepada panejengan (anda-red) semua warga Kudus yang telah memberikan andil yang cukup besar pada pelaksanaan Pilkada. Terbukti bahwa kabupaten Kudus ranking nomer dua tingkat partisipasi di Provinsi Jawa Tengah,” ungkap Nurul Hakim.
Diketahui kesadaran politik masyarakat Kabupaten Kudus tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya mencapai 86,5 persen.
Disebutkan, bahwa Peringkat pertama diraih oleh Kabupaten Rembang, dan peringkat ketiga di duduki oleh Kabupaten Boyolali, dengan tingkat partisipasi pemilih mencapai 85 persen.
Nurul Hakim berharap jangan sampai ada Gap atau perbedaan pilihan yang berlanjut.
“Sekarang tidak ada kosong satu dan kosong dua, yang ada adalah bagaimana kita menjalin komunikasi, menjalin persatuan dan kesatuan dalam rangka membangun Kabupaten Kudus yang lebih baik, utamanya adalah bidang kesejahteraan masyarakat,” tandas Nurul Hakim.
Laporan: Faizun
Editor : Heri