SEMARANG || Portaljatengnews.com – Sidang lanjutan kelima kasus dugaan tindak pidana korupsi di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Semarang, terkait pembangunan gedung SDN 2 Sumurgede, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan 2021, dengan terdakwa DP kembali digelar. Rabu (8/1/2025).
Sidang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tipikor Semarang, Siti Insirah SH, M.H beserta anggota Dian Rusdiyah, S.T, S.H dan Binsar Pantas Pamonangan Sihaloho S.H, Panitra Sulis, S.H, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Grobogan Dr. Rismanto S.H, M.Kn serta terdakwa DP yang hadir secara offline di Pengadilan Tipikor Semarang.
Kasi Intelijen Kejari Grobogan, Frangki Wibowo, menjelaskan untuk agenda persidangan yakni, pemeriksaan Ahli sebanyak tiga orang yaitu, Gunadi dan Sumarno dari Kantor Inspektorat Grobogan serta Nur Edieanto Raharjo dari DPUPR Grobogan.
“Pada intinya dalam persidangan ini, para Ahli dari Inspektorat maupun DPUPR mejelaskan bahwa bangunan SDN 2 Sumurgede yang telah dikerjakan oleh DP tidak sesuai dengan kontrak,” ujar Frangki.
Selain itu, ditemukan adanya kekurangan volume terhadap bangunan tersebut, akibatnya bangunan gedung mengalami kerusakan dan tidak dapat digunakan sebagaimana fungsinya tak lama setelah bangunan tersebut terbangun sehingga mengakibatkan kerugaian keuangan Negara sebesar Rp. 390.704.618,00 (tiga ratus sembilan puluh juta tujuh ratus empat ribu enam ratus delapan belas rupiah) berdasarkan Laporan Hasil Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara Nomor : LAP. 356/028/OP.24/2024 Tanggal 7 Agustus 2024 oleh Tim Audit dari Inspektorat Kabupaten Grobogan.
Adapun nilai kerugian tersebut diperoleh dari nilai kontrak sebesar Rp. 438.546.000,- (empat ratus tiga puluh delapan juta lima ratus empat puluh enam ribu rupiah) dikurangi dengan potongan Pajak Penghasilan Ps.4 (2) sebesar Rp. 7.973.564,- (tujuh juta sembilan ratus tujuh puluh tiga ribulima ratus enam puluh empat rupiah) dan potongan pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp. 39.867.818,- (tiga puluh sembialan juta delapan ratus enam puluh tujuh rubu delapan ratus delapan belas rupiah) yang telah terbayarkan seluruhnya.
“Terhadap keterangan ahli yang hadir tersebut, terdakwa DP pada pokoknya tidak berkeberatan dan membenarkanya, selanjutnya sidang akan dilanjutkan kembali dengan agenda pemeriksaan terdakwa pada hari Rabu tanggal 15 Januari 2025,” pungkasnya.
Editor : Heri