SEMARANG || Portaljatengnews.com – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Semarang bersama Pemerintah Kabupaten Semarang dan berbagai pemangku kepentingan menggelar kegiatan bersih-bersih bagian dari aksi prokasih (Program Kali Bersih) yang berlokasi di Petak petak 72, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kali Kurmo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tempuran, Jum’at (20/06).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan bersama Pemerintah Kabupaten Semarang, Wakil Bupati Semarang serta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang terkait upaya pencegahan bencana banjir yang kerap melanda wilayah tersebut. Fokus kegiatan kali ini adalah aksi nyata di lapangan berupa pembersihan sampah-sampah plastik di sepanjang jalan Bringin yang masuk desa Sambirejo dengan tema Ending Plastic Pollution atau Hentikan Polusi Plastik.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Administratur KPH Semarang Julie Irahadi Sapta Putra beserta jajarannya, Forkopimda Kabupaten Semarang, DLHK Provinsi Jateng, BBWS Pemali Jeratun, BPDAS Pemali Juana, OPD Terkair, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Semarang dan Ketua PKK Desa Se-Kecamatan Bringin serta masyarakat sekitar yang turut menyuarakan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Wakil Administratur KPH Semarang Julie Irahadi, menyampaikan bahwa banjir yang terjadi di wilayah ini bukan hanya disebabkan oleh berkurangnya tutupan lahan atau curah hujan tinggi, tetapi juga karena rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan, seperti masih banyaknya sampah-sampah disepanjang jalan Bringin.
“Kegiatan ini bertujuan membangun kesadaran kolektif bahwa menjaga kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Melalui kegiatan ini, Perhutani ingin memberikan edukasi dan contoh nyata kepada masyarakat, tentang pentingnya menjaga ekosistem, sehingga bumi semakin sehat dan bersih,” jelasnya.
Perwakilan warga sekaligus Kadus Sambirejo Ahmad Kurdi, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Kami merasa bangga bisa terlibat langsung dalam kegiatan ini. Banyak warga yang mulai sadar bahwa menjaga hutan dari sampah terutama berbahan plastik bukan cuma tugas pemerintah, tapi kewajiban kita bersama. Semoga kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan dan melibatkan lebih banyak masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk peringatan seremonial, tetapi juga momentum untuk membangun sinergi antara pemerintah, aparat, masyarakat, dan generasi muda dalam menjaga keberlanjutan sumber daya hutan dan lingkungan.
Laporan: Wahyu
Editor : Heri