Meli minta keadilan pada Presiden Prabowo Dugaan Kasus Kredit Fiktif yang Menjeratnya

- Redaksi

Selasa, 4 Maret 2025 - 01:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Mujiyanti alias Meli.

Foto: Mujiyanti alias Meli.

SEMARANG || Portaljatengnews.com – Usai menerima surat panggilan tersangka pada Senin 3 Februari 2025, Mujiyanti alias Meli pemilik tempat usaha ternak ayam, warga desa Duren, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, memohon kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk mendapatkan keadilan.

“Saya sebagai rakyat Indonesia memohon agar Presiden memperhatikan hak saya untuk mendapatkan keadilan atas kasus kredit fiktif KUR BNI yang ditangani Kejari Kota Semarang yang menjerat saya,” kata Meli, pada Senin (3/2/2025).

“Saya merasa bahwa kasus yang menjerat saya terkesan dipaksakan, sebelum saya mengklarifikasi berdasarkan bukti yang saya miliki ke pihak Kejaksaan Negeri Kota Semarang,” jelasnya.

Meli menjelaskan, bahwa keterangan dari Kejaksaan Negeri Kota Semarang, ada 32 debitur yang macet dengan nilai kerugian 15 Miliar lebih, dengan pencairan KUR berkisar Rp 500 juta hingga Rp 1 Milar lebih.

Baca Juga :  AH Terpidana Kasus Korupsi Dikabarkan Berada di Sebuah Kafe di Semarang

“KUR setau saya hanya maksimal Rp 500 juta dan terkait 32 debitur tidak semua saya kenal,” jelasnya.

Menurut Meli, hanya beberapa orang saja yang ia kenal itupun masih berhubungan dengan saudara terkait utang piutang. Ia menegaskan bahwa yang berhubungan dengan saudara terkait utang piutang sudah lunas.

“Jadi saat KUR itu cair, saya dibayar hutangnya oleh debitur tersebut,” tuturnya.

Sebelum proses KUR, kata Meli, dirinya sempat menagih hutang dan mereka tidak bisa membayar, justru minta tolong untuk mencarikan pinjaman dengan jaminan sertifikat.

Baca Juga :  Dugaan Praktik Kongkalikong Lelang Parkir Tri Lomba Juang Kota Semarang Disorot Publik

“Akhirnya saya kenalkan dengan DK (tersangka-red). Saya bilang ke DK “apa bisa dicairkan dengan sertifikat itu,” tuturnya.

“Kemudian debitur dan DK minta tolong kepada saya, agar diijinkan memfoto kandang ternak milik saya,” ujarnya.

“Kemudian entah bagaimana tiba-tiba debitur cair. Pencairan KUR saya hanya mendapatkan pembayaran hutang. Selain itu saya juga dipinjami uang sebagai bentuk rasa terima kasih mereka kepada saya,” ungkap Meli.

“Pinjaman itu saya cicil tertib hingga lunas. Namun terkait cicilan mereka ke BNI bukan urusan saya, karena yang bertanda tangan akad mereka sendiri,” jelas Meli.

Meli mengungkapkan bahwa usaha ternak ayam telur yang dimilikinya sudah ada sejak Tahun 2013 sebelum masalah KUR Tahun 2021/ 2022 terjadi.

Baca Juga :  Acara 'Sakduluran Saklawase' Satlantas Polrestabes Semarang Bersama Puluhan LSM dan Media, Berikut Kata AKBP Yunaldi

Meli menyayangkan atas tindakan kedua karyawannya yang bernama St dan Mt, membawa beberapa orang yang tidak dikenal agar meminta tolong untuk mendapatkan pinjaman dari DK, kemudian dikenalkan.

“Terkait pengajuan kredit dari sejumlah orang yang dibawa St dan Mt, soal cair atau tidak, saya tidak tau. Dan terkait proses hingga pencairan yang tahu St dan Mt. Selain itu ada Dwi yang saat itu menjadi sopirnya,” jelasnya.

“Saya mohon kepada bapak Presiden agar menindaklanjuti keluhan saya, saya mohon pak…,saya ini hanya orang kecil lulusan SD, kehidupan saya hanya sebagai peternak telur ayam, saya mohon keadilannya atas penetapan saya sebagai tersangka,” pungkasnya. (Red)

Editor : Heri

Berita Terkait

Lestarikan Lingkungan, Perhutani KPH Semarang Ajak Pramuka Tanam Pohon
Warga Kota Semarang Pertanyakan Surat Pemberitahuan Penonaktifan CCTV di Seluruh Kelurahan, Wali Kota Bungkam
Penetapan Tersangka di Polda Jateng Berubah Jadi SP3, Keluarga Pelapor Kecewa Minta Kasus Dibuka Kembali
Ibo Dilaporkan ke Polda Jateng Dugaan Penistaan Agama, Polisi Diminta Usut Tuntas
Perhutani KPH Semarang Salurkan Bantuan TJSL Dukung Pendidikan TK Tunas Rimba
PBNU dan GP Ansor Semarang Murka, Meminta Pelaku Dugaan Penista Agama Diproses Hukum 
PT Praba Mas Hill Dapat Apresiasi, Bangun Jalan Tembus Grand Wood ke Dewi Sartika
Pimpin Ground Breaking 27 SPPG Polri di Gedawang, Kapolri Apresiasi Target Polda Jateng Bangun 100 SPPG Polri

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 16:17 WIB

Lestarikan Lingkungan, Perhutani KPH Semarang Ajak Pramuka Tanam Pohon

Rabu, 29 Oktober 2025 - 21:24 WIB

Warga Kota Semarang Pertanyakan Surat Pemberitahuan Penonaktifan CCTV di Seluruh Kelurahan, Wali Kota Bungkam

Rabu, 29 Oktober 2025 - 19:41 WIB

Penetapan Tersangka di Polda Jateng Berubah Jadi SP3, Keluarga Pelapor Kecewa Minta Kasus Dibuka Kembali

Selasa, 28 Oktober 2025 - 21:37 WIB

Ibo Dilaporkan ke Polda Jateng Dugaan Penistaan Agama, Polisi Diminta Usut Tuntas

Senin, 27 Oktober 2025 - 11:04 WIB

Perhutani KPH Semarang Salurkan Bantuan TJSL Dukung Pendidikan TK Tunas Rimba

Berita Terbaru