KUDUS || Portaljatengnews.com – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan lklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Lembaga Kesehatan (LK) NU Kudus. Mengadakan pelatihan dapur umum dan pemenuhan gizi penyintas.
Pelatihan dapur umum itu dilaksanakan pada hari Minggu 16 Maret 2025, bertempat di aula SMA Hasim As’Ari Kudus, Jl Mejobo No 45 Melati Kidul, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Kegiatan pelatihan dapur umum yang di selenggarakan oleh LBPI NU Kudus itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para relawan NU dalam menyediakan makanan yang sehat dan bergizi bagi masyarakat korban bencana.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari unsur Gerakan Fatayat ( GERFA) dan Korp Pelajar putri (KPP) IPP NU Kudus. Untuk pemateri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Drs Mundhir dan dari Lembaga Kesehatan NU, dr Renni Yulianti.
Pelatihan tersebut membahas tentang cara memasak yang sehat, pemenuhan gizi penyintas, dan pengelolaan dapur umum yang higienis. Serta pengetahuan gizi yang terkandung dalam sayur, buah, ikan, dan makanan lain.
Dalam kesempatan itu wakil Ketua NU cabang Kudus bidang LPBI Sakroni Harianto mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memberi keterampilan pada para peserta dari Garfa dan KPP IPP NU kudus supaya trampil dan mumpuni dalam mengelola dapur umum sekaligus pendistribusiannya.
“Agar supaya nanti ketika terjadi bencana para peserta dan semua stakeholder yang ada di NU ini dapat mengelola dapur umum dengan management yang baik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua panitia pelatihan dapur umum dan pemenuhan gizi, Romadhon mengatakan pihaknya mencoba untuk mengisi temen temen dari banom NU dari Garfa dan KPP yang terkait langsung dengan kebencanaan.
“Kadang di pengungsian, terkait gizi itu terlupakan, maka dari itu kami mengisi pelatihan gizi dan praktik dapur umum,” kata Romadhon.
Dia berharap setelah pelatihan ini ketika terjadi bencana para peserta bisa turun sebagai pelaksana dapur umum sekaligus pemenuhan gizinya.
Laporan: Faizun
Editor : Heri